Sudah enam bulan lamanya sejak Shin Tae-yong, mantan pelatih Timnas Indonesia, tak lagi terlihat di pinggir lapangan. Setelah didepak dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia pada 6 Januari 2025, pelatih asal Korea Selatan ini santer dikabarkan akan segera kembali menangani tim. Rumor tentang kembalinya STY ini tentu menarik perhatian, mengingat rekam jejaknya yang mumpuni di kancah sepak bola Asia.
Perjalanan Gemilang Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

Selama lima tahun memimpin Timnas Indonesia, baik di level senior maupun kelompok umur, Shin Tae-yong menorehkan catatan yang patut diperhitungkan. Ia memimpin skuad Garuda dalam 57 pertandingan, dengan 26 kemenangan, 14 hasil imbang, dan 17 kekalahan. Di bawah arahannya, Timnas Indonesia berhasil lolos ke fase gugur Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya dalam sejarah. STY juga dikenal melakukan gebrakan dengan memperbaiki kualitas passing dan kontrol pemain muda, serta merekrut pemain diaspora yang berkarier di Eropa.
Baca Juga:
Rumor Terbaru Transfer Pemain Timnas Indonesia: Audero, Idzes, Hubner
Prediksi Lawan Timnas Indonesia di Putaran Keempat, Siapa Jagoannya?
China Jadi Destinasi Selanjutnya?

Salah satu rumor terkuat menyebutkan bahwa Shin Tae-yong menjadi kandidat utama pengganti Branko Ivankovic sebagai pelatih China. Asosiasi Sepak Bola China (CFA) baru saja memecat Ivankovic setelah gagal membawa Timnas China lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. China membutuhkan sosok pelatih yang bisa membawa revolusi besar untuk persiapan Piala Dunia 2030, dan nama STY dianggap pas mengingat pengalamannya di Asia.
Media Korea Selatan, Chosun, bahkan sempat mengulas bahwa Shin Tae-yong mungkin tidak akan langsung menerima tawaran dari China. Ada kekhawatiran STY akan mengalami nasib serupa seperti di Indonesia, di mana tekanan dan ekspektasi yang tinggi bisa berujung pada pemecatan, meskipun telah mengabdi lama. Selain itu, Branko Ivankovic pun harus menanggung banyak kritik dari penggemar China akibat performa tim yang kurang memuaskan.
Meski begitu, media China, Sohu, mengemukakan dua alasan kuat mengapa Shin Tae-yong ideal untuk Timnas China. Pertama, STY sangat familiar dengan persaingan sepak bola Asia, terbukti dari keberhasilannya membawa Seongnam Ilhwa Chunma menjuarai Liga Champions Asia 2010. Kedua, gajinya yang diperkirakan sekitar 600 ribu dollar AS disebut hanya sepertiga dari gaji Branko Ivankovic sebelumnya, menjadikannya pilihan yang lebih hemat namun berkualitas.
Opsi Lain di Asia Tenggara?

Jika tawaran dari China tidak terwujud, ada kemungkinan Shin Tae-yong kembali melatih di kawasan Asia Tenggara. Timnas Singapura dan Timnas Filipina disebut-sebut sebagai opsi menarik.
Timnas Singapura sedang dalam tren menurun prestasi dan membutuhkan sentuhan pelatih berpengalaman untuk mengembalikan kejayaannya di ASEAN. Shin Tae-yong dengan rekam jejaknya yang sukses bersama Timnas Indonesia bisa menjadi pilihan tepat untuk membangkitkan The Lions.
Sementara itu, Timnas Filipina saat ini sedang mencari pelatih kepala setelah Albert Capellas mengundurkan diri. Filipina yang dikenal punya banyak pemain diaspora berpotensi besar untuk berkembang di bawah arahan STY, yang juga sukses mengoptimalkan pemain diaspora di Timnas Indonesia.
Kesibukan Shin Tae-yong di Luar Lapangan

Faktor lain yang bisa membuat Shin Tae-yong berpikir ulang untuk melatih tim lain adalah kesibukannya saat ini. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA), dengan fokus pada dukungan tim nasional dan hubungan eksternal. Selain itu, ia juga ditunjuk sebagai General Manager (GM) paruh waktu untuk Seongnam FC, klub lamanya. Peran-peran administratif ini menunjukkan bahwa STY sedang mengembangkan keterampilan di luar kepelatihan langsung.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Paling Lemah? Intip Fakta dan Peluangnya
Meski Dibantai Jepang, Timnas Indonesia Berhasil Menemukan Bintang Baru
Dengan berbagai tawaran dan kesibukan yang ada, menarik untuk dinanti ke mana Shin Tae-yong akan berlabuh selanjutnya. Apakah ia akan menerima tantangan baru di China, atau justru kembali menorehkan kisah sukses di Asia Tenggara? Hanya waktu yang akan menjawab.