Despicable Me 4: Harusnya Nggak Gini!

Film22 Dilihat

Setelah tujuh tahun, Illumination perlu mempertimbangkan serius untuk merombak tim kreatif atau mencari ide baru dalam mengembangkan franchise Despicable Me. Despicable Me 4 jelas bukan bagian terbaik sejak pertama kali dirilis pada 2010 dan kemudian berkembang pesat.

Tantangan Kreator Despicable Me 4

Sergio Pablos, Cinco Paul, dan Ken Daurio sebagai pencipta franchise ini harus merenung dan mencari formula baru untuk melanjutkan cerita Gru dan pasukan minion botak kuning.

Despicable Me 4 menjadi film kedua yang menurut saya kurang memiliki cerita kuat setelah Despicable Me 3. Apalagi dengan berbagai informasi baru di setiap rilisan semesta Despicable Me.

Baca Juga:
Misteri Resep Rahasia Krabby Patty Milik Tuan Krab
Mengapa Doraemon Berubah Warna Menjadi Biru?

Upaya yang Kurang Berhasil

Pada tujuh tahun lalu, Paul dan Daurio mengenalkan saudara kembar Gru di Despicable Me 3, tetapi tidak signifikan mengangkat peran Gru sebagai tokoh utama. Kini, dalam Despicable Me 4, Daurio bekerja sama dengan Mike White, orang baru dalam franchise ini.

Hasilnya memang ada sedikit peningkatan emosional, tetapi tetap saja tidak memberikan kontribusi lebih selain gimik belaka.

Karakter yang Terlalu Banyak

Konsep Mega Minions sebenarnya menarik dan lucu, tetapi sayangnya eksekusinya kurang menarik. Franchise Despicable Me memiliki terlalu banyak karakter dan gimik. Setiap film baru pasti memperkenalkan lebih dari satu karakter baru, namun perannya tidak signifikan.

Dalam Despicable Me 4, ada tiga karakter villain baru, satu protagonis, dan satu karakter ‘abu-abu’. Itu belum termasuk minion.

Kepadatan Cerita Despicable Me 4

Despicable Me 4 seperti angkot yang sudah penuh tetapi masih dipaksa menambah penumpang. Amat padat dan sesak. Ada perkembangan karakter, seperti Gru yang semakin bijak dan dewasa, serta highlight karakter minion lainnya. Namun, villain yang dihadirkan makin ‘ajaib’.

Upaya yang Terlihat

Trio kreator memang berusaha keras untuk tetap kreatif dan mencoba hal baru, namun tetap gagal menyadari porsi unsur baru yang mesti ditambahkan. Saya mencoba tidak membandingkan dengan franchise animasi lain yang juga tayang bersamaan dengan Despicable Me 4. Namun, saya tak bisa tidak melirik film lain.

Kekuatan Cerita Despicable Me 4

Satu hal yang saya kagumi dari saga animasi Disney adalah kekuatan ceritanya. Film animasi Disney mayoritas digodok dengan riset mendalam dan berbobot, dan ditampilkan dengan apik.

Illumination memang berbeda karakter dan kalah pengalaman dibanding Disney. Namun, hal dari Disney yang bisa dipertimbangkan oleh Illumination adalah pemahaman pesan yang ingin disampaikan dan fokus pada hal tersebut.

Daya Tarik Minion

Hal menarik dari saga Despicable Me hanyalah para minion. Baik dalam Despicable Me ataupun spin-off Minions, makhluk kuning bodoh itu selalu jadi penghibur utama.

Relevansi dengan Generasi Z

Meski begitu, saya mengapresiasi bagaimana White, Daurio, dan sutradara Chris Renaud berusaha keras untuk tetap relevan dengan budaya pop, terutama menjangkau Generasi Z.

Mereka tampaknya sadar, rentang 14 tahun untuk 4 babak cerita sudah cukup untuk merasakan perubahan demografi pasar. Ada generasi baru yang akan menjadi mayoritas dalam waktu dekat.

Baca Juga:
Misteri Orang Tua Upin & Ipin Terungkap
Suka Interstellar? Berikut Daftar Film Terbaik Bertema Paradoks!

Menjaga Batasan

Hanya saja, saya kembali mengingatkan kepada trio kreator untuk tetap tahu batasan. Jangan sampai usaha tersebut menjadi seperti orang tua yang mencoba terlalu keras untuk “tetap relevan” sehingga malah mengganggu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *