Kabar pemecatan Patrick Kluivert rupanya sampai ke telinga Istana Kepresidenan. Lewat Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, Istana meminta PSSI segera mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia.
Keputusan ini muncul tak lama setelah PSSI mengumumkan secara resmi berakhirnya kerja sama dengan Kluivert pada Kamis (16/10/2025). Tak hanya Kluivert, pelatih Timnas U-23 dan U-20, Gerald Vanenburg, juga ikut diberhentikan.
Langkah tegas ini diambil setelah kegagalan Timnas Indonesia menembus Piala Dunia 2026 usai kalah dari Arab Saudi dan Irak di Grup B babak keempat kualifikasi zona Asia.
Dukungan untuk Pemain Timnas Indonesia
Mantan pemain Timnas Indonesia era 1980-an, Dede Sulaiman, ikut memberikan pandangan. Ia mengapresiasi perjuangan para pemain meski hasilnya belum memuaskan.
“Anak-anak sudah berjuang maksimal. Tapi harus diakui, Arab Saudi dan Irak memang lebih unggul,” ujarnya melalui kanal YouTube tvOneNews.
Dede berharap skuad Garuda tetap semangat dan tidak patah arang. Menurutnya, perjalanan masih panjang dan banyak laga penting menanti.
Baca Juga:
Patrick Kluivert Resmi Didepak dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia
Calon Tulang Punggung Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2030
Tiga Kesalahan Fatal Patrick Kluivert
Dede juga menyoroti beberapa kesalahan yang dilakukan Patrick Kluivert selama menukangi Timnas. Pertama, ia menilai tak ada taktik yang jelas dalam permainan. Kedua, Kluivert terlalu sering mengubah susunan pemain utama. Terakhir, ia gagal membaca kekuatan dan kelemahan lawan maupun tim sendiri.
Contohnya, saat melawan Jepang dan Australia, Indonesia banyak kebobolan lewat umpan silang dari sisi sayap. Menurut Dede, ini menunjukkan Kluivert belum memiliki kapasitas sebagai pelatih top untuk Timnas.
Evaluasi dan Target Baru PSSI
Setelah pemecatan ini, PSSI menegaskan bakal melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan arah baru Timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan target berikutnya adalah menembus peringkat 100 besar FIFA, tampil kompetitif di Piala Asia 2027, dan lolos ke Piala Dunia 2030.
Perjalanan menuju target tersebut tentu tidak mudah. Sebelumnya, Shin Tae-yong sukses membawa Indonesia naik ke peringkat 127 dunia, tapi performa menurun setelah digantikan Kluivert. Kini, posisi Timnas turun ke urutan 122 dunia.
Tantangan Pelatih Baru Timnas Indonesia
Pelatih baru nanti akan menghadapi dua agenda besar: Piala Asia 2027 di Arab Saudi dan persiapan menuju Piala Dunia 2030. Beruntung, Indonesia sudah dipastikan lolos ke putaran final Piala Asia 2027 berkat keberhasilan menembus babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Capaian terbaik Garuda di Piala Asia masih di bawah asuhan Shin Tae-yong pada edisi 2023, ketika Indonesia berhasil melaju ke babak 16 besar untuk pertama kalinya. Tentu, harapan besar kini tertuju pada pelatih baru agar bisa membawa prestasi lebih tinggi.
Menuju 100 Tahun PSSI
Tahun 2030 akan jadi momen bersejarah bagi sepak bola Indonesia. Selain menjadi ulang tahun ke-100 PSSI, Piala Dunia 2030 juga menandai satu abad penyelenggaraan turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia.
Ajang ini bisa jadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk mencatat sejarah dengan lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya. Semua mata kini tertuju pada siapa sosok yang akan memimpin Garuda terbang lebih tinggi di babak baru ini.
Baca Juga:
Shin Tae-yong Comeback? Peluang Kebangkitan Timnas Indonesia
Perjalanan Panjang Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pemecatan Patrick Kluivert menandai titik balik bagi Timnas Indonesia. Meski penuh tantangan, langkah ini membuka peluang baru untuk membangun tim yang lebih solid, bermental juara, dan siap bersaing di level dunia. Kini, harapan ada di tangan pelatih baru yang diharapkan mampu membawa Garuda menuju era kejayaan baru.
