Timnas Indonesia sempat tampil meyakinkan di awal laga melawan Australia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (10/9/2024) di Stadion Gelora Bung Karno. Tim Garuda menunjukkan potensi serangan dengan peluang dari Sandy Walsh dan Rafael Struick yang memaksa kiper Australia, Mat Ryan, bekerja keras sejak menit-menit awal. Namun, seiring berjalannya waktu, Australia mampu membalikkan keadaan dan mendominasi permainan, meski laga berakhir dengan skor imbang 0-0.
Tekanan Australia dan Solidnya Pertahanan Indonesia
Setelah awal yang menjanjikan, Indonesia mulai kesulitan keluar dari tekanan yang diberikan oleh Australia. Socceroos menerapkan pressing ketat, membuat Indonesia kesulitan menguasai bola dengan nyaman. Meski begitu, pertahanan Garuda, yang dikomandoi oleh kiper Maarten Paes, berhasil menahan gempuran dan beberapa peluang berbahaya dari Australia. Paes sendiri tampil gemilang dengan serangkaian penyelamatan yang membuatnya dinobatkan sebagai pemain terbaik (MOTM) dalam laga ini.
Baca Juga:
Calvin Verdonk Jadi Tembok Kokoh Timnas Indonesia
Mees Hilgers Gabung Timnas Indonesia, Berkat Ajakan Calvin Verdonk
Salah satu masalah utama Indonesia dalam pertandingan ini adalah ketidakmampuan untuk memenangkan duel, terutama duel udara. Dari 28 kali percobaan, hanya 7 duel udara yang dimenangkan Indonesia, atau sekitar 25%. Hal ini menyulitkan Timnas untuk mempertahankan penguasaan bola, terutama dalam skema serangan balik yang mereka coba terapkan di babak kedua. Selain itu, akurasi umpan yang kurang presisi juga menjadi kendala. Dari 278 umpan, hanya 172 yang tercatat akurat (62%), dengan hanya 12 umpan panjang yang berhasil dari 73 percobaan (16%).
Australia Mendominasi, Timnas Indonesia Bertahan
Australia mendominasi permainan dengan 456 operan dan penguasaan bola sebesar 63%. Mereka juga menciptakan 19 tembakan, dengan 5 yang tepat sasaran. Meskipun begitu, pertahanan rapat Indonesia berhasil membuat Australia frustrasi, hingga laga berakhir tanpa gol. Kegagalan Australia ini menambah tekanan pada pelatih mereka, Graham Arnold, yang dikritik keras oleh para penggemar Socceroos setelah hasil ini.
Hasil imbang ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki potensi besar meskipun menghadapi tim sekelas Australia, yang rutin tampil di Piala Dunia. Di sisi lain, hasil ini membuat Australia tertahan di posisi kelima Grup C tanpa kemenangan dan tanpa gol. Kekecewaan besar pun melanda para penggemar Australia, yang menyerukan pemecatan pelatih mereka, Graham Arnold, setelah timnya gagal memetik kemenangan dalam dua laga awal kualifikasi.
Baca Juga:
Timnas Indonesia vs Australia: Dari Pertemuan hingga Wasit Kontroversial
Australia Ganti Pemain Jelang Laga Lawan Timnas Indonesia
Kekecewaan Penggemar Australia
Penggemar Australia semakin kecewa dengan hasil ini, terutama setelah kekalahan 0-1 melawan Bahrain di laga sebelumnya. Di media sosial, mereka menyuarakan kritik keras terhadap Arnold dan strategi yang diterapkannya. Sebagian besar menilai bahwa perubahan segera diperlukan untuk meningkatkan performa tim menuju Piala Dunia 2026.