Kereta gantung menjadi salah satu alat transportasi yang tak asing lagi bagi aktivitas warga ibukota baru Indonesia kelak, tepatnya di Kalimantan. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menerangkan bahwa kereta gantung akan digunakan sebagai transportasi warga untuk pergi ke kantor dan guna mendukung dunia pariwisata.
Untuk mendukung perencanaan penggunaan kereta gantung tersebut, Indonesia membuka peluang kerja sama dengan Jepang dalam membangun kereta gantung (hanging train) di Ibu Kota Nusantara. Keputusan tersebut berdasarkan pengamatan Menteri Perhubungan (Menhub)Budi Karya Sumadi dalam kunjungan kerjanya ke Jepang, tepatnya di Kota Chiba. Kota Chiba terdiri dari banyak kereta gantung yang mampu menunjang aktivitas warga sehari-hari.
Kereta gantung dinilai mampu menghemat waktu dan mengurangi kemacetan lalu lintas. Transportasi menggunakan kereta gantung dinilai berpotensi diterapkan pada ibu kota baru, lantaran visi pembangunan IKN yakni menjadi kota yang ramah lingkungan (environmental friendly). Kondisi geografis Kalimantan Timur yang terdiri dari banyak dataran tinggi sangat berpotensial untuk menggunakan infrastruktur kereta gantung. Bak gayung bersambut, Presiden Joko Widodo dan Bappenas mengimbau untuk mempelajari sistem transportasi di IKN untuk menunjang mobilitas penduduk di ibu kota baru tersebut.
Penggunaan kereta gantung masih sangat asing di Indonesia. Untuk itu, pemerintah harus serius merealisasikan pembangunan kereta gantung di IKN, agar mampu memikat dan menjadi daya tarik tersendiri untuk berkunjung ke IKN kelak. Tentunya, kereta gantung sebagai alat transportasi menjadi inovasi yang dapat dibanggakan dan mendatangkan keuntungan dalam bidang perekonomian bagi negara.