Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menghebohkan publik lewat OTT KPK Medan yang berlangsung di Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada Kamis malam (26/6). Aksi ini dibenarkan langsung oleh Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto.
6 Orang Langsung Diamankan OTT KPK Medan
Dalam OTT ini, KPK menangkap enam orang yang langsung diboyong ke Jakarta. Mereka kini sudah berada di Gedung Merah Putih KPK untuk diperiksa lebih lanjut. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyebut enam orang ini langsung diterbangkan dari Mandailing Natal ke ibu kota pada malam itu juga.
Awalnya sempat beredar kabar kalau OTT ini dilakukan di Kota Medan. Namun, Budi menegaskan operasi tersebut sebenarnya terjadi di Kabupaten Mandailing Natal, bukan di Medan seperti yang ramai diberitakan sebelumnya.
Baca Juga:
Squid Game Season 3 Tayang, Siap-Siap Maraton!
Pencairan BSU Tahap 2 Kapan? Ini Bocorannya!
Terkait Proyek Jalan PUPR
Budi menjelaskan, OTT ini berkaitan dengan dugaan korupsi pada proyek pembangunan jalan yang ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan proyek preservasi jalan di Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut.
Menurut KPK, ada dua klaster penerimaan yang ditemukan dalam kasus ini. Pertama, proyek yang berada di lingkungan PUPR provinsi, dan kedua, proyek yang dikelola Satker PJN Wilayah I Sumut. Hal ini menunjukkan pola penerimaan yang sistematis di dua instansi berbeda.
ASN dan Swasta Terlibat, Langsung Diperiksa di Jakarta
Dari enam orang yang diamankan, terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) alias pejabat negara, serta pihak swasta. Mereka semua diduga terlibat dalam aliran dana suap terkait proyek jalan tersebut.
Setibanya di Jakarta, keenam orang ini langsung diperiksa intensif oleh penyidik. KPK belum mengungkap identitas para pihak yang ditangkap. Sesuai aturan, lembaga antirasuah ini punya waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum mereka.
Baca Juga:
Nasib Pemain Timnas Indonesia: Tetap Abroad atau Liga 1?
Mengintip Peluang Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
OTT di Mandailing Natal ini jadi bukti KPK tetap aktif memburu praktik korupsi, terutama dalam proyek infrastruktur yang kerap jadi ladang bancakan. Masyarakat tentu berharap kasus ini segera dibuka secara terang-benderang, agar siapa pun yang terlibat bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
