Beda Sikap Shin Tae-yong dan Alex Pastoor Usai Dipecat

Olahraga5 Dilihat

Pernyataan mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, baru-baru ini menuai kontroversi. Ia menyebut ambisi skuad Garuda untuk lolos ke Piala Dunia 2026 sebagai sesuatu yang tidak realistis. Ucapannya dalam wawancara bersama media asal Belanda itu memancing kritik tajam dari berbagai pihak di Tanah Air.

Pernyataan itu dinilai tidak pantas diucapkan oleh mantan staf pelatih Timnas. Menurutku, sikap Alex tampak defensif dan terkesan mencari-cari alasan atas kegagalannya mencapai target yang sudah ditetapkan. Seharusnya Pastoor memilih untuk diam setelah masa kerjanya berakhir, karena komentarnya justru bisa merusak citranya sendiri.

Bukan Soal Peringkat FIFA

Beda Sikap Shin Tae-yong dan Alex Pastoor Usai Dipecat

Lolos ke Piala Dunia memang menjadi target utama bagi Patrick Kluivert dan tim pelatihnya. Namun, peringkat FIFA bukanlah tolok ukur utama dalam sepak bola modern. Buktinya, saat Indonesia masih berada di posisi ke-125 dunia di era Shin Tae-yong, skuad Garuda justru mampu menaklukkan Arab Saudi dengan skor 2-0 dan menahan imbang 1-1 saat bertandang ke Jeddah.

Bukti tersebut menunjukkan bahwa strategi dan pendekatan taktik jauh lebih berpengaruh daripada sekadar angka peringkat. Dengan strategi yang tepat, Indonesia sebenarnya mampu bersaing dengan tim-tim kuat seperti Arab Saudi atau Irak. Karena itu, pernyataan Pastoor dinilai hanya sebagai upaya mencari alasan atas hasil yang tidak sesuai harapan.

Baca Juga:
Misteri Pelatih Baru Timnas Indonesia Masih Belum Terungkap
Siapa Pelatih Baru Timnas Indonesia? Nama-Nama Top Mulai Bermunculan

Alex Pastoor Terlalu Cepat Menyalahkan Kondisi Timnas Indonesia

Beda Sikap Shin Tae-yong dan Alex Pastoor Usai Dipecat

Keberhasilan dalam sepak bola tidak hanya ditentukan oleh peringkat, tetapi juga oleh kesiapan taktik dan mental para pemain. Dengan strategi yang tepat, seharusnya Indonesia masih mampu bersaing di level kualifikasi tertinggi. Sayangnya, Pastoor dinilai terlalu cepat menyalahkan kondisi tim tanpa melakukan introspeksi terhadap strategi yang ia terapkan sendiri.

Perbedaan Sikap Alex Pastoor dengan Shin Tae-yong

Beda Sikap Shin Tae-yong dan Alex Pastoor Usai Dipecat

Sikap Pastoor juga dinilai berbeda jauh dengan pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong. Saat diberhentikan, STY menunjukkan kedewasaan dan tetap memberi semangat kepada para pemain serta suporter. Ia tidak menyalahkan siapa pun, bahkan mengucapkan terima kasih kepada PSSI dan masyarakat Indonesia atas dukungan selama masa jabatannya.

Hal ini sangat berbeda dengan sikap staf pelatih di era Kluivert, yang memilih langsung pulang ke Belanda setelah gagal membawa Indonesia melaju. Tindakan tersebut dinilai kurang bertanggung jawab karena seolah menghindari kritik dan tekanan dari publik.

Belajar dari Sikap Profesional Shin Tae-yong

Beda Sikap Shin Tae-yong dan Alex Pastoor Usai Dipecat

Setiap pelatih harus siap menghadapi risiko dan kritik, terutama saat bekerja di negara dengan fanatisme sepak bola setinggi Indonesia. Shin Tae-yong pernah mengalami kekalahan dan mendapat banyak sorotan, namun ia tetap tegar dan menunjukkan profesionalisme hingga akhir masa tugasnya. Berbeda dengan Pastoor yang justru memilih menjauh dan mengeluarkan pernyataan yang dianggap kurang bijak.

Baca Juga:
Kursi Pelatih Timnas Indonesia Masih Kosong, Ini Kandidatnya
Perjalanan Singkat Patrick Kluivert Bersama Timnas Indonesia

Kontroversi yang melibatkan Alex Pastoor menjadi pengingat bahwa profesionalisme dan etika berbicara sangat penting di dunia olahraga. Kritik memang hal wajar, namun menyalahkan tim setelah gagal bukanlah sikap yang bijak. Justru dari kegagalan, seharusnya muncul introspeksi dan semangat baru untuk membuktikan bahwa Timnas Indonesia tetap layak bermimpi tampil di Piala Dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *