Calvin Verdonk: Klub Impian, Premier League dan Suporter Timnas

Olahraga4 Dilihat

Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, blak-blakan soal peluang main di liga top Eropa. Meski Liga Inggris sering jadi impian banyak pemain, tapi bagi Verdonk, kompetisi itu justru terlalu berat untuknya. Menurutnya, intensitas permainan di Premier League terlalu tinggi, dari segi fisik sampai jadwal padat yang bikin capek luar biasa.

Sebaliknya, Bundesliga terasa lebih masuk akal buat dia. Menurut Verdonk, gaya main di Jerman lebih taktis dan mengandalkan operan pendek dari kaki ke kaki—sesuatu yang lebih sesuai dengan karakternya di lapangan.

Belum Ada Klub Impian, Tapi Finansial Jadi Pertimbangan

Calvin Verdonk: Klub Impian, Premier League dan Suporter Timnas

Kalau ditanya soal klub impian, Verdonk nggak punya satu nama tertentu. Buat dia, keputusan pindah klub lebih didasari oleh logika finansial. Di usia 27 tahun, dia sadar betul bahwa karier sepak bola nggak panjang, jadi penting banget buat mikirin masa depan.

Makanya, kalau ada tawaran dari luar negeri yang menguntungkan secara finansial, bisa jadi dia akan mempertimbangkannya serius, meskipun kontraknya di NEC Nijmegen masih berjalan sampai 2028.

Baca Juga:
Cerita Calvin Verdonk, Paes Konsisten dan Reijnders ke Malaysia?
Kevin Diks Cedera Panjang, Walsh Terlupakan dan Idzes Degradasi

Portugal? Kapok! Mending ke Jerman

Verdonk juga cerita soal pengalamannya yang kurang menyenangkan waktu main di Portugal. Bukan cuma karena pandemi COVID-19, tapi juga karena kendala komunikasi. Banyak pemain di sana nggak bisa bahasa Inggris, jadi dia merasa kesepian dan kesulitan beradaptasi.

Situasi itu berdampak ke performanya di lapangan. Makanya, saat dia balik main di Belanda, performanya langsung terlihat beda karena merasa lebih “di rumah”. Nah, itu yang dia cari kalau nanti pindah ke negara lain—tempat yang bisa bikin dia nyaman juga di luar lapangan.

Serie A dan La Liga Jadi Target Calvin Verdonk

Calvin Verdonk: Klub Impian, Premier League dan Suporter Timnas

Soal kemungkinan main di Serie A atau La Liga, Verdonk masih ragu. Dia jujur belum terlalu mengenal karakter permainan di dua liga itu. Tapi dia bilang, mungkin ada beberapa pemain NEC yang bisa cocok main di Italia atau Spanyol.

Kalau dirinya? Belum tentu. Apalagi kalau harus adaptasi dari nol lagi. Tapi tetap aja, kalau ada tawaran menarik, bukan nggak mungkin bakal dicoba.

Fanatiknya Suporter Timnas Indonesia Menurut Calvin Verdonk

Calvin Verdonk: Klub Impian, Premier League dan Suporter Timnas

Ngomong-ngomong soal kenyamanan, Verdonk juga sempat membahas pengalaman main bareng Timnas Indonesia. Dukungan dari suporter Indonesia yang luar biasa jadi salah satu hal paling dia rasakan.

Sejak debut lawan Filipina, Verdonk udah ngerasa dekat banget sama suporter Tanah Air. Bahkan media sosialnya langsung ramai setelah dia resmi membela Timnas. Dukungan ini yang bikin dia makin semangat dan merasa punya tanggung jawab lebih besar.

Baca Juga:
Patrick Kluivert ke Inggris, Pantau Naturalisasi Baru Timnas Indonesia?
Nasib Punggawa Timnas Indonesia Jelang Musim Baru, Pindah Klub?

Calvin Verdonk masih membuka peluang untuk pindah klub, tapi dia nggak mau sembarangan. Buat dia, kenyamanan, gaya permainan, dan pertimbangan finansial jauh lebih penting daripada sekadar nama besar liga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *