Perubahan ekstrem pada suasana hati (mood), energi, dan tingkat aktivitas sering kali dialami penderita bipolar. Manic episode adalah salah satu gejala yang terjadi paling tidak satu kali pada penderita Bipolar I yang menyebabkan peningkatan tidak wajar pada mood, energi, disertai perilaku yang mengganggu kehidupan.
Mengutip dari National Institute of Mental Health (NIMH), kelainan bipolar sendiri awalnya disebut dengan manic-depressive illness atau manic-depression. Gangguan mental ini mengakibatkan perubahan yang tidak biasa dalam suasana hati, energi, tingkat aktivitas, dan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari.
Ada dua jenis episode yang dapat dialami penderita bipolar, yaitu manic dan hypomanic yang gejalanya lebih ringan.
Manic episode hanya dialami penderita Bipolar I yang bisa berlangsung selama tujuh hari hingga membutuhkan perawatan medis segera. Umumnya, episode ini disertai dengan depresi selama setidaknya dua minggu.
Seseorang yang sedang dalam keadaan manic kemungkinan menunjukkan gejala-gejala ini:
- Merasa sangat semangat, gembira, atau mudah tersinggung atau sensitif
- Merasa gelisah atau “terikat”
- Mengalami penurunan pada kebutuhan tidur
- Tidak nafsu makan
- Berbicara sangat cepat mengenai banyak hal
- Merasa pikiran mereka melaju cepat
- Merasa mampu melakukan banyak hal sekaligus
- Melakukan aktivitas dengan risiko tinggi: makan dan minum berlebihan, menghabiskan banyak uang, dll.
- Merasa diri sangat penting, berbakat, dan kuat
Keadaan ini bisa diatasi dengan kombinasi pengobatan dan psikoterapi, yang biasa disebut “terapi bicara” (talk teraphy).