Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Begini Fakta Lengkapnya

Berita, Nasional, Viral6 Dilihat

Musibah menimpa Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang berlokasi di Buduran, Jawa Timur. Bangunan musala tiga lantai yang masih dalam tahap pembangunan ambruk pada Senin (29/9) sore, tepat ketika ratusan santri sedang melaksanakan salat Asar. Tragedi ini sontak menyita perhatian publik karena menelan korban jiwa serta membuat puluhan santri lainnya mengalami luka-luka.

Kronologi Kejadian Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Menurut keterangan santri, ambruknya bangunan terjadi ketika jamaah baru memasuki rakaat kedua salat Asar. Awalnya terdengar suara retakan dari bagian atas bangunan, yang kemudian diikuti robohnya lantai hingga membuat para santri panik. Musala tersebut diketahui masih dalam tahap pengecoran di lantai tiga.

Korban Jiwa dan Luka

Data sementara mencatat ada sekitar 100 santri yang menjadi korban. Sebanyak 99 orang berhasil dievakuasi, sementara satu santri bernama Maulana Affan Ibrahimafic (15) meninggal dunia. Puluhan lainnya mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan berbeda, mulai dari cedera ringan hingga patah tulang. Beberapa korban harus menjalani operasi dan bahkan ada yang sampai mengalami amputasi.

Baca Juga:
Video Wahyudin Moridu Viral, BK DPRD Siap Gelar Sidang
Ferry Irwandi Jadi Sorotan, Begini Latar Belakang dan Kiprahnya

Permintaan Maaf Pengasuh Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Pengasuh Ponpes Al Khoziny, KH Abdus Salam Mujib, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak atas musibah ini. Beliau menyebut kejadian ini sebagai takdir dari Allah dan berharap semua pihak diberikan kesabaran serta kekuatan menghadapi ujian tersebut. Mujib juga berdoa agar luka para korban dibalas dengan pahala berlipat dari Allah SWT.

Penyebab Diduga dari Penopang Cor

Dugaan sementara, musibah ini dipicu karena penopang cor bangunan tidak kuat. Saat musibah terjadi, proses pengecoran lantai tiga baru selesai beberapa jam sebelumnya. Kondisi ini membuat struktur bangunan tidak mampu menahan beban, sehingga roboh ketika digunakan beribadah.

Masalah Izin Bangunan

Bupati Sidoarjo, Subandi, menyebut bangunan musala tersebut tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Ia menyoroti kebiasaan beberapa pesantren yang lebih mengutamakan pembangunan tanpa mengurus izin terlebih dahulu. Padahal, perizinan ini penting untuk memastikan bangunan sesuai standar keamanan.

Tuntutan Audit Bangunan Pesantren

Anggota Komisi VIII DPR RI, Dini Rahmania, mendesak Kementerian Agama bersama instansi terkait untuk melakukan audit kelayakan bangunan di seluruh pondok pesantren. Menurutnya, kejadian di Ponpes Al Khoziny menjadi peringatan keras agar keselamatan santri lebih diperhatikan, terutama di wilayah rawan bencana. Audit ini diharapkan bisa mencegah tragedi serupa terulang kembali.

Baca Juga:
Banjir Bali: 14 Korban Jiwa, Ratusan Warga Mengungsi
Heboh! Rekening BCA Dibobol Rp 70 Miliar, Begini Kronologinya

Ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo menjadi pelajaran penting tentang betapa krusialnya aspek keselamatan dalam pembangunan fasilitas pendidikan. Mulai dari perencanaan, konstruksi, hingga perizinan harus benar-benar dipastikan sesuai standar agar tidak membahayakan nyawa para santri. Semoga kejadian ini menjadi yang terakhir dan dapat membuka mata semua pihak untuk lebih memperhatikan keamanan bangunan di lingkungan pendidikan agama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *