Kebijakan transfer Todd Boehly telah mengubah Chelsea menjadi tim yang didominasi oleh pemain muda. Meski demikian, pelatih Mauricio Pochettino menilai bahwa inkonsistensi timnya bukan disebabkan oleh usia pemain, melainkan oleh proses pembentukan tim yang masih berlangsung.
Baca Juga: Kontroversi Kemenangan Timnas Qatar di Final Piala Asia 2023
Chelsea kini menjadi tim paling muda di Premier League, dengan rata-rata usia 22,8 tahun ketika melawan Aston Villa di Piala FA pekan lalu. Hal ini merupakan dampak dari kebijakan Boehly yang memprioritaskan pemain muda untuk investasi jangka panjang sejak tahun 2022.
Dari skuad saat ini, hanya enam pemain yang berusia di atas 25 tahun, yaitu Thiago Silva (39), Raheem Sterling (29), Marcus Bettinelli (31), Ben Chilwell (27), Robert Sanchez (26), dan Christopher Nkunku (26).
Meskipun Chelsea tergelincir di papan tengah sejak musim lalu, Pochettino berpendapat bahwa bukan usia pemain yang menjadi penyebab inkonsistensi. Menurutnya, masalah utamanya adalah fakta bahwa tim ini masih dalam proses pembentukan. Sebagian besar pemain dari era Roman Abramovich sudah tidak ada, sehingga adaptasi perlu dilakukan.
Pochettino menegaskan bahwa dia tidak memilih tim berdasarkan usia pemain, melainkan karena kebutuhan adaptasi. Meskipun timnya memiliki pemain muda, Pochettino percaya bahwa keseimbangan tim terjaga dengan adanya pemain berpengalaman seperti Silva dan Sterling.
Dia menekankan bahwa persoalan bukanlah usia pemain, tetapi lebih pada proses pembentukan tim yang masih berlangsung. Dengan sekitar 16-17 pemain baru bergabung di awal musim, Pochettino menganggap bahwa tim perlu membangun kekompakan.
Baca Juga: Indonesia vs Vietnam: Ujian Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pochettino berbicara tentang perlunya konsistensi sebagai tim, bukan hanya tentang memiliki pemain berusia 19-20 tahun. Meskipun Chelsea finis di urutan ke-12 klasemen Liga Inggris musim lalu, mereka saat ini menempati urutan ke-11 dengan 31 poin dari 23 laga.
