Idul Fitri dan Idul Adha adalah dua hari raya besar dalam Islam, namun keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Idul Fitri atau lebaran tiba lebih awal dalam kalender Islam, jatuh pada bulan ke-10, sementara Idul Adha dirayakan pada bulan ke-12, 70 hari setelah hari raya pertama.
Baca Juga: Dampak Buruk Mengonsumsi Gorengan Setiap Hari Selama Puasa
Manisnya Perayaan Lebaran
Idul Fitri atau lebaran menjadi momen untuk menikmati suguhan manis setelah sebulan berpuasa. Tradisi ini mungkin dimulai dari umat Islam awal di Madinah, Arab Saudi, dengan memanfaatkan bahan masakan seperti kurma dan madu. Kandungan gula dalam makanan ini memberikan tambahan energi yang besar setelah berpuasa.
Ragam Hidangan manis
Perayaan Idul Fitri di berbagai belahan dunia Muslim ditandai dengan hidangan manis yang khas. Beberapa di antaranya adalah:
- Baklava: Hidangan dari Turki yang terkenal, sering dibuat sendiri oleh keluarga Turki dan Balkan.
- Puding Mangga: Populer di negara-negara Muslim yang mencintai buah mangga.
- Samosa: Dikenal dengan berbagai nama di berbagai negara, diisi dengan adonan manis seperti buah pir atau kacang yang direndam dalam sirup.
- Puding Karamel: Terkenal di Timur Tengah dan Asia Selatan dengan lapisan karamel halus di atasnya.
- Kanafeh: Hidangan penutup dari Timur Tengah yang terbuat dari adonan phyllo dan keju putih.
- Saviya (Vermicelli): Makanan penutup populer di Asia Selatan yang mirip dengan sup mie manis.
- Kurma dengan Isian: Kurma biasa ditambahkan dengan kacang, selai kacang, atau krim keju.
- Kue Kering yang Diisi: Misalnya, nastar di Indonesia, atau maamoul di Palestina.
- Kue Mentega: Varian rasa kue mentega yang berbeda-beda di seluruh dunia Muslim.
- Puding Agar-Agar: Populer di Sri Lanka dengan tekstur yang lembut dan manis.
- Kue Lapis: Kue kukus berwarna-warni yang mirip dengan agar-agar.
- Nishallo: Terbuat dari putih telur, gula, dan akar tanaman, mirip dengan marshmallow.
- Nougat: Camilan dari Asia Tengah dan Iran yang terbuat dari kacang-kacangan.
- Turkish Delight: Manisan Turki yang terkenal.
- Semolina Desserts: Banyak varian menggunakan semolina, seperti halwa atau puding.
- Roti Manis: Misalnya, khaliat nahal di Yaman atau kleicha di Irak.
- Donat: Biasa disebut dengan nama berbeda di berbagai budaya, seperti sfinz di Libya.
- Petit Fours: Kue-kue kecil yang elegan dan rumit.
- Bubur Manis: Contohnya lakh di Senegal atau thiakry di Afrika Barat.
- Mithai: Manisan tradisional dalam budaya Asia Selatan.
- Nasi Manis: Di Iran, nasi dimasak dengan gula untuk menjadi makanan penutup.
- Bean Pie: Favorit dalam budaya Afrika-Amerika.
- Halva: Camilan dari Timur Tengah dengan rasa kacang yang kaya.
- American Treats: Kue-kue tradisional Amerika yang menjadi favorit di Idul Fitri.
Baca Juga: Mengapa Malam Lailatul Qadar Begitu Istimewa?
Dengan begitu banyaknya ragam hidangan manis yang disajikan, perayaan Idul Fitri menjadi momen yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia.