Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, akhirnya angkat bicara setelah rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, dijarah oleh sekelompok massa tak dikenal. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan simpati dan dukungan moral terkait peristiwa tersebut.
Ajak Masyarakat Jaga Demokrasi
Sri Mulyani menegaskan pentingnya menjaga demokrasi tetap berjalan sehat dan beradab. Menurutnya, jika ada pihak yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah, sebaiknya menyalurkan kritik lewat jalur konstitusional seperti judicial review, bukan dengan tindakan anarkis.
Ia juga mengingatkan bahwa perjalanan membangun bangsa tidak mudah dan penuh tantangan, namun harus tetap dijalani dengan etika dan moralitas yang luhur.
Baca Juga:
Daftar Tokoh Penerima Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo
Video DJ Sound Horeg, Eko Patrio Buka Suara
Permohonan Maaf dan Komitmen Perbaikan
Dalam pernyataannya, Sri Mulyani meminta maaf atas kekurangan pemerintah dalam merumuskan maupun menjalankan kebijakan publik. Ia menegaskan bahwa kritik, saran, hingga masukan masyarakat adalah bagian penting untuk terus memperbaiki diri.
“Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, bukan dengan merusak atau menebar kebencian, tapi dengan semangat persatuan,” tulisnya.
Kronologi Penjarahan Rumah Sri Mulyani
Peristiwa penjarahan rumah Sri Mulyani terjadi pada Minggu dini hari (31/8). Berdasarkan keterangan saksi, massa datang dalam dua gelombang, sekitar pukul 01.00 dan 03.00 WIB.
Warga sekitar menyebut massa tampak terkoordinasi, bahkan ada yang membawa drone. Diduga, letusan kembang api dijadikan aba-aba sebelum mereka masuk ke kompleks dan melakukan penjarahan.
Menutup pernyataannya, Sri Mulyani kembali mengingatkan agar masyarakat tidak pernah lelah mencintai Indonesia. Ia menegaskan komitmennya untuk terus memperbaiki kekurangan dan berharap bangsa ini selalu mendapat perlindungan serta keberkahan.
Baca Juga:
Pratama Arhan Gugat Cerai Azizah Salsha, Karier Klub Meredup
Prabowo Resmi Lantik Didit Herdiawan Pimpin Otorita Pantura Jawa
Kasus penjarahan rumah Sri Mulyani menjadi pengingat bahwa perbedaan pandangan politik tidak seharusnya berujung pada tindakan anarki. Kritik dan masukan tetap penting, tapi harus disampaikan dengan cara yang beradab demi menjaga persatuan bangsa.