Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 bakal jadi salah satu grup paling panas. Timnas Indonesia, Arab Saudi, dan Irak akan saling sikut demi satu tiket lolos otomatis ke Amerika Utara.
Laga pertama langsung berat: Indonesia harus menghadapi Arab Saudi di Jeddah pada 9 Oktober 2025. Tiga hari kemudian, giliran Irak yang menunggu Skuad Garuda. Puncaknya, duel Arab Saudi kontra Irak pada 15 Oktober bakal menentukan siapa yang jadi pemuncak klasemen.
Timnas Indonesia Mulai Patahkan Dominasi Arab Saudi
Arab Saudi memang punya catatan panjang selalu unggul atas Indonesia. Dari 14 pertemuan, Garuda baru menang sekali, imbang dua kali, sisanya dikuasai Green Falcons. Tapi menariknya, kemenangan itu justru hadir di pertemuan terakhir pada November 2024 dengan skor 2-0. Sebelumnya, di Jeddah, Indonesia juga mampu menahan imbang 1-1.
Artinya, dominasi Arab Saudi mulai runtuh. Hasil positif di dua laga terakhir bisa jadi modal penting buat Rizky Ridho dkk untuk kembali bikin kejutan.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Punya Kans Besar Lolos Kualifikasi 20226, Alasannya?
Kejutan Skuad Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Irak: PR Berat Timnas Indonesia
Berbeda dengan Arab Saudi, rekor melawan Irak masih gelap. Dari sembilan pertemuan, Indonesia belum pernah menang: delapan kali kalah, sekali imbang. Bahkan dalam dua laga terakhir di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Garuda selalu tumbang—termasuk kalah 5-1 di Basra dan 2-0 di Jakarta.
Irak jelas lawan sulit. Patrick Kluivert harus menyiapkan strategi khusus agar Indonesia bisa menghentikan catatan buruk ini.
Akankah Kluivert Mengandalkan Counter Attack?
Melawan tim dengan kualitas individu dan kecepatan tinggi seperti Irak dan Arab Saudi, Indonesia tak bisa hanya andalkan penguasaan bola. Permainan efektif dengan serangan balik cepat diprediksi lebih cocok. Pemain seperti Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, hingga Miliano Jonathans bisa jadi kunci.
Patrick Kluivert punya stok pemain sayap cepat yang bisa diandalkan. Nama-nama seperti Yakob Sayuri, Yance Sayuri, Beckham Putra, Sandy Walsh, hingga Shayne Pattynama bisa jadi solusi untuk keluar dari tekanan lawan. Kecepatan di sisi flank bakal jadi senjata ampuh buat Garuda.
Jika dilihat dari rata-rata usia skuad, Arab Saudi justru paling muda (26,2 tahun), sementara Irak paling tua (28,1 tahun). Indonesia ada di tengah (27,1 tahun).
- Arab Saudi punya sosok senior seperti Salem Al-Dawsari yang sudah mencetak banyak gol.
- Irak mengandalkan kiper sekaligus kapten Jalal Hassan yang punya 92 caps.
- Indonesia masih bertumpu pada pemain naturalisasi senior seperti Stefano Lilipaly, Jordi Amat, dan Marc Klok yang jadi penyeimbang bagi para pemain muda.
Baca Juga:
Jelang Kualifikasi Ronde Empat, Timnas Indonesia Dapat Kabar Baik
Maarten Paes dan Audero Cedera, Bagaimana Kesiapan Timnas Indonesia?
Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini akan jadi ujian terberat Timnas Indonesia. Arab Saudi sudah mulai bisa ditaklukkan, tapi Irak masih jadi momok besar yang harus dipecahkan. Dengan strategi tepat, memanfaatkan kecepatan sayap, dan pengalaman para pemain senior, Garuda punya peluang buat mencuri hasil positif.
Apapun hasilnya, langkah ini jadi bagian penting dari perjalanan panjang Indonesia menuju panggung terbesar sepak bola dunia.
