Gunung Lewotobi Meletus Lagi, Warga Panik & Mahasiswa Dievakuasi

Berita, Nasional1 Dilihat

Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pagi hari, Selasa (8/7), gunung ini memuntahkan abu vulkanik setinggi 4.000 meter dari puncaknya. Kejadian ini tercatat sekitar pukul 05.53 WITA, dengan kolom abu tebal yang bergerak ke arah barat dan barat laut.

Letusan ini juga menimbulkan suara gemuruh yang terdengar hingga ke Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) di Desa Pululera. Dari rekaman alat seismograf, amplitudo maksimum letusan mencapai 14,8 mm dan berlangsung selama lebih dari 3 menit.

Hujan Abu dan Warga yang Kekurangan Masker

Kepala Desa Pululera, Paulus Sony Sang Tukanyang, menyebutkan bahwa hujan abu masih turun tipis di wilayahnya hingga pukul 08.00 WITA. Warga diminta tetap di rumah dan menggunakan masker. Sayangnya, persediaan masker di desa mulai menipis, dan ini menimbulkan kekhawatiran soal potensi gangguan pernapasan akibat abu, pasir, dan kerikil yang dibawa angin sejak letusan besar sehari sebelumnya.

Baca Juga:
Waspada! Ini Daftar Pinjol Legal 2025 Harus Kamu Tahu
Gempa Jepang Dahsyat, Publik Heboh Karena dari Ramalan Manga

Imbauan Keamanan dari Petugas Gunung Lewotobi

Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berstatus “awas” atau level IV. Masyarakat diimbau untuk menjauhi radius 6 km dari kawah, terutama di sektor barat daya hingga timur laut sejauh 7 km. Petugas juga meminta warga tetap tenang, mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah, dan tidak mudah percaya informasi simpang siur.

Selain letusan dan abu, warga juga diminta waspada terhadap kemungkinan banjir lahar hujan, terutama jika hujan deras turun di wilayah-wilayah seperti Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan sekitarnya.

Sehari sebelum letusan Selasa pagi, tepatnya pada Senin (7/7), gunung ini sudah meletus dua kali dalam satu hari. Letusan pertama terjadi pukul 11.05 WITA, memuntahkan abu hingga 18 km ke udara dan melontarkan material seperti pasir dan batu kerikil ke pemukiman warga. Letusan kedua menyusul pada malam hari pukul 19.32 WITA, dengan kolom abu setinggi 13 km dan suara dentuman keras yang terasa hingga Kota Maumere.

31 Mahasiswa KKN Dievakuasi

Akibat letusan ini, sebanyak 31 mahasiswa Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere yang sedang menjalani KKN di Kecamatan Talibura terpaksa dievakuasi. Mereka sebelumnya berada di lima desa terdampak, yaitu Udek Duen, Kringa, Hikong, Timutawa, dan Ojang.

Menurut Rektor Unipa, Yonas Klemens Gregorius Dori Gobang, evakuasi dilakukan pada Senin malam dengan bantuan Kodim 1603 Sikka. Saat ini, para mahasiswa sudah kembali ke rumah masing-masing dan menunggu instruksi lanjutan untuk melanjutkan kegiatan KKN mereka. Sementara mahasiswa lainnya di desa-desa sekitar masih dalam kondisi aman dan situasi dianggap terkendali.

Baca Juga:
Tarif Listrik per kWh 2025: Tenang, Harga Tetap Aman!
Viral Surat Istri Menteri UMKM, Ini Langkah Maman

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki ini kembali mengingatkan kita bahwa alam bisa berubah kapan saja. Meski tak ada korban jiwa, dampak abu dan material vulkanik tetap harus diwaspadai. Warga diminta tetap waspada, menjaga kesehatan, dan mengikuti arahan resmi. Untuk sekarang, keselamatan adalah prioritas utama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *