Perjalanan Timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 akhirnya harus berhenti di babak keempat. Langkah Garuda terhenti setelah menutup fase akhir Grup B di posisi ketiga tanpa mengoleksi satu poin pun. Di atas mereka, ada Arab Saudi dan Irak yang sama-sama berhasil mengumpulkan tiga angka.
Kekalahan tipis 0-1 dari Irak di laga pamungkas di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah (12/10/2025), menjadi akhir dari perjuangan panjang Garuda. Sebelumnya, tim asuhan Patrick Kluivert juga kalah 2-3 dari Arab Saudi, meski Kevin Diks sempat mencetak dua gol lewat titik putih.
Catatan 8 Kemenangan Timnas Indonesia

Perjalanan skuad garuda di kualifikasi berlangsung selama dua tahun penuh, dari 12 Oktober 2023 hingga 12 Oktober 2025. Selama periode tersebut, skuad Garuda memainkan total 20 pertandingan dengan hasil delapan kemenangan, delapan kekalahan, dan empat kali imbang. Dari semua itu, Indonesia berhasil mengoleksi 28 poin, mencetak 31 gol, dan kebobolan 32 kali. Capaian ini cukup membanggakan mengingat Garuda beberapa kali mampu menahan tim yang berada di peringkat 100 besar dunia.
Kekalahan Terbesar dari Jepang

Salah satu momen paling berat bagi skuad garuda terjadi saat berhadapan dengan Jepang. Dalam dua pertemuan di babak kualifikasi, Garuda kalah 0-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan kembali tumbang 0-6 saat laga tandang ke markas Jepang. Meski pahit, hasil ini bisa dimaklumi karena Jepang memang unggul jauh secara kualitas dan pengalaman di level internasional.
Baca Juga:
Shin Tae-yong Comeback? Peluang Kebangkitan Timnas Indonesia
Cerita Manis dan Pahit Timnas Indonesia di Kualifikasi: Bangga!
Kehadiran Pemain Naturalisasi

Selama perjalanan kualifikasi, Timnas Indonesia kedatangan banyak darah segar dari pemain naturalisasi. Total ada 16 pemain keturunan yang resmi membela Merah Putih, mulai dari Justin Hubner pada Desember 2023 hingga Miliano Jonathans yang disahkan pada September 2025. Kehadiran mereka memberikan energi baru dan membantu Indonesia menembus babak keempat—pencapaian terbaik yang patut dicatat dalam sejarah sepak bola nasional.
Ramadhan Sananta Jadi Top Skor Timnas Indonesia

Di lini depan, nama Ramadhan Sananta bersinar sebagai pencetak gol terbanyak Timnas Indonesia sepanjang kualifikasi. Penyerang DPMM FC ini mencatat empat gol dari sembilan pertandingan. Tiga gol ia cetak ke gawang Brunei Darussalam di putaran pertama, dan satu gol lainnya lahir saat Indonesia menumbangkan Vietnam 3-0 di fase grup berikutnya.
Kekuatan Timnas Indonesia Saat Bermain di Kandang

Timnas Indonesia tampil luar biasa setiap kali bermain di rumah sendiri. Dari sembilan laga kandang, enam di antaranya berakhir dengan kemenangan, dua kali seri, dan hanya satu kekalahan. Hebatnya, dalam enam kemenangan itu, gawang Garuda tak kebobolan sama sekali. Dukungan suporter yang luar biasa di Stadion Utama Gelora Bung Karno menjadi energi besar yang membuat lawan-lawan sulit berkembang.
Regenerasi Menuju Piala Dunia 2030

Meski gagal ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia tetap punya banyak pelajaran berharga. Beberapa pemain senior seperti Stefano Lilipaly, Jordi Amat, Marc Klok, Joey Pelupessy, dan Thom Haye kemungkinan tak lagi tampil di edisi 2030 karena faktor usia. Oleh sebab itu, regenerasi menjadi hal penting agar Garuda bisa tampil lebih siap di masa depan.
Baca Juga:
Laga Dramatis, Timnas Indonesia Harus Akhiri Perjuangan
Calon Tulang Punggung Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2030
Kegagalan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 bukan akhir dari segalanya. Justru, ini adalah titik awal untuk membangun fondasi yang lebih kuat. Dengan pemain muda berbakat, dukungan fans yang luar biasa, dan proses regenerasi yang tepat, bukan tidak mungkin Garuda akan terbang lebih tinggi di kualifikasi berikutnya.