Thom Haye kini dikenal sebagai salah satu gelandang andalan Timnas Indonesia. Namun, perjalanannya menuju titik ini dipenuhi dengan cerita menarik dan tantangan yang membentuk kariernya.
Masa Muda Thom Haye Penuh Talenta
Thom Haye sempat dianggap sebagai salah satu pemain muda bertalenta sekitar 10 hingga 15 tahun lalu. Banyak klub top Eropa yang menunjukkan ketertarikan pada dirinya. Hal ini terungkap dalam podcast The Haye Way, di mana Neal Peterson bertanya kepada Haye tentang masa mudanya.
“Ketika kamu masih muda, semua klub top Eropa tertarik padamu,” ungkap Peterson, yang kemudian diakui oleh Haye.
Namun, perjalanan karier Haye tidak berjalan mulus. Setelah meninggalkan AZ Alkmaar, ia membela sejumlah klub yang kurang dikenal, termasuk Almere City yang saat ini menjadi tempat ia berkarier.
Baca Juga:
Akankah Jay Idzes dan Kevin Diks Gabung Klub Besar?
Performa Pemain Timnas Indonesia di 2024: Jay Idzes Bersinar!
Penyesalan Thom Haye di Masa Muda
Haye mengakui bahwa ada sedikit penyesalan dalam perjalanan kariernya. Ia merasa kurang disiplin dan tidak cukup bekerja keras saat masih muda, terutama dalam meningkatkan kondisi fisiknya.
“Saya adalah contoh sempurna dari seseorang yang akan berkata, jika saya bekerja lebih keras ketika muda, saya bisa mengambil langkah berbeda,” ujar Haye. Ia juga mengakui bahwa dirinya sering mengandalkan bakat alami untuk keluar dari situasi sulit.
Di masa mudanya, Haye merupakan bagian dari Timnas Belanda U-17 yang sukses menjuarai Euro U-17 pada 2012. Timnas Belanda U-17 saat itu mengalahkan Timnas Jerman U-17 melalui adu penalti di final, dan Haye turut menyumbang satu gol sepanjang turnamen. Selain Haye, Sandy Walsh yang kini juga membela Timnas Indonesia, turut menjadi bagian dari tim juara tersebut.
Performa Jay Idzes di Serie A
Jay Idzes, yang sudah lebih dari setahun berkarier di Italia, merupakan salah satu pemain bertahan andalan Timnas Indonesia. Ia telah merasakan bermain di Serie B dan Serie A bersama Venezia.
Musim 2024/2025 menjadi tantangan bagi Venezia, yang saat ini berada di posisi ke-19 klasemen sementara Serie A. Meski begitu, Jay Idzes tetap menjadi pilihan utama di lini belakang.
“Italia memiliki liga terbaik untuk para pemain bertahan. Itulah mengapa saya datang ke sini,” ujar Idzes dalam podcast The Haye Way. Idzes juga menegaskan bahwa Liga Italia adalah tempat yang tepat untuk mengembangkan kemampuan pemain bertahan.
Alasan Jay Idzes Memilih Venezia
Jay Idzes bergabung dengan Venezia pada musim panas 2023 dengan status bebas transfer setelah kontraknya dengan Go Ahead Eagles berakhir. Meskipun memiliki beberapa opsi, Idzes memilih Venezia karena merasa klub tersebut cocok untuk pengembangan kariernya.
Idzes mencatatkan momen penting saat mencetak gol dalam pertandingan melawan Juventus, yang berakhir imbang 2-2. Gol tersebut menunjukkan kontribusi signifikan Idzes bagi timnya.
Bagaimana Masa Depan Nathan Tjoe-A-On?
Nathan Tjoe-A-On, bek Swansea City yang memiliki darah Indonesia, menghadapi tantangan besar dalam kariernya. Pemain ini jarang mendapatkan kesempatan bermain di musim 2024/2025, hanya mencatatkan 127 menit bermain dalam tiga pertandingan.
Media Wales Online memprediksi bahwa Nathan akan dijual pada bursa transfer musim dingin 2025. Popularitasnya di Indonesia dinilai menjadi aset penting, namun kariernya di Swansea belum berkembang sesuai harapan.
Nathan memiliki beberapa opsi untuk melanjutkan kariernya, termasuk kembali ke Belanda atau mencoba peruntungan di Belgia dan Italia. Sebelumnya, ia pernah membela klub seperti Excelsior dan SC Heerenveen, yang bisa menjadi tujuan potensial.
Baca Juga:
Kabar Terbaru Pemain Abroad: Jay Idzes, Diks, dan Tjoe-A-On
Kabar Terbaru Mees Hilgers, Calvin Verdonk dan Ole Romeny
Perjalanan karier Thom Haye, Jay Idzes, dan Nathan Tjoe-A-On memberikan pelajaran tentang pentingnya disiplin, kerja keras, dan pemilihan langkah yang tepat dalam dunia sepak bola. Ketiganya kini menjadi bagian penting dari Timnas Indonesia, dengan tantangan dan peluang masing-masing dalam karier profesional mereka.