Tantangan Timnas Indonesia Tanpa Dua Bek Andalan

Olahraga27 Dilihat
Spread the love

Timnas Indonesia dipastikan tidak berada dalam kondisi terbaiknya saat akan menghadapi Arab Saudi di fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada laga di Stadion King Abdullah Sport City pada 5 September, Jordi Amat dan Justin Hubner tidak akan bermain. Jordi mengalami cedera, sementara Hubner harus absen karena akumulasi kartu kuning. Selain itu, Shin Tae Yong, pelatih Timnas Indonesia, juga memutuskan untuk tidak memanggil Elkan Baggott karena alasan pribadi.

Komposisi Pemain Bertahan yang Tersisa

Dengan absennya Jordi dan Hubner, Timnas Indonesia hanya memiliki tiga bek tengah yang tersisa: Rizki Ridho, Jay Idzes, dan Muhammad Ferarri. Ketiga pemain ini termasuk dalam daftar panggil untuk pertandingan melawan Irak dan Filipina pada Juni lalu. Namun, pengalaman Ferarri yang baru tampil dua kali dalam laga uji coba bersama Timnas Indonesia bisa menjadi risiko jika ditempatkan sebagai pilihan utama melawan Arab Saudi.

Baca Juga:
7 Pemain Keturunan yang Bakal Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia
Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia Bakal Hadir September!

Strategi Alternatif di Lini Pertahanan

Shin Tae Yong tampaknya tidak ingin mengambil risiko dengan memasang pemain muda yang belum berpengalaman di pertandingan krusial ini. Melihat pertandingan sebelumnya, Shin lebih memilih untuk menempatkan bek sayap sebagai bek tengah. Pemain seperti Sandy Walsh dan Nathan Tjoe-A-On, yang pernah bermain sebagai bek tengah bersama Timnas U-23 Indonesia, kemungkinan besar akan menjadi pilihan untuk mengisi posisi pertahanan. Selain itu, ada juga Shayne Pattynama yang dapat dipertimbangkan.

Jika harus memilih antara Sandy atau Nathan, kemungkinan besar Shin akan memilih Nathan, terutama jika Sandy digunakan sebagai bek sayap kanan. Dengan pemain yang ada, absennya Jordi dan Hubner bisa diatasi, namun kondisi fisik tetap krusial menghadapi Arab Saudi.

Tantangan Timnas Indonesia Melawan Arab Saudi

Meski Indonesia tidak diunggulkan dalam pertandingan ini, terutama karena perbedaan peringkat FIFA yang cukup jauh antara Arab Saudi (peringkat 56) dan Indonesia (peringkat 133), ada harapan untuk meraih hasil positif. Salah satu contohnya adalah ketika Thailand berhasil menahan imbang Arab Saudi 0-0 pada Januari 2024. Jika Thailand bisa melakukannya, Indonesia juga memiliki peluang yang sama, asalkan pertahanan bisa tampil solid dan disiplin.

Sejak tahun 2023, Indonesia telah meninggalkan strategi bertahan penuh atau “parkir bus”. Shin Tae Yong lebih memilih gaya bermain terbuka dan menyerang, seperti yang terlihat pada Piala Asia 2023. Meski menghadapi tim-tim kuat seperti Irak, Jepang, dan Australia, Indonesia tetap bermain dengan menekan dan tidak pasif. Dengan kehadiran pemain seperti Thom Haye, Ivar Jenner, Ragnar Oratmangoen, Calvin Verdonk, dan Yakob Sayuri yang cenderung menyerang, kemungkinan besar Shin akan merancang strategi yang ofensif.

Baca Juga:
Thom Haye Ogah Gabung Fortuna Sittard, Pilih Keluar Belanda
Maarten Paes Resmi Jadi Kiper Timnas Indonesia, ini Profilnya!

Strategi yang akan digunakan bisa berupa formasi 4-5-1, 3-5-2, atau 3-4-3, namun yang terpenting adalah filosofi permainan menyerang yang telah menjadi ciri khas Timnas Indonesia pada tahun 2024 ini. Shin kemungkinan tidak akan memilih strategi bertahan penuh melawan Arab Saudi karena Indonesia cenderung bermain agresif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *