Stoikisme Pereda Stress

Spread the love

Stoikisme adalah teori yang dibawa oleh Zeno pada awal abad ke-3 SM. Dimana biasa disebut dengan Stoa yang artinya beranda/teras. Karena orang-orang pada zaman dahulu selalu berkumpul di beranda yang dapat dilihat oleh orang banyak. Semakin banyak yang mengetahui tentang teori ini, sehingga dipakai dikalangan bangsawan dan juga orang miskin sehingga menjadikan teori stoikisme menjadi teori yang terkenal di Barat.

Stoikisme mengajarkan kita tentang bagaiman bahagia sepenuhnya serta sabar. Teori ini berfokus pada emosi pada manusia, dimana emosi negatf yang dimiliki manusia kadang bisa berdampak buruk bagi manusia itu sendiri sehingga memunculkan rasa ketidakbahagiaan.

Pada era Sekarang tak luput dari rasa stress, entah karna pekerjaan, atau dari orang lain di sekitar kita. Mungkin banyak diantara kita yang sering mendapat kritik dari orang lain dan dendam  kepada orang lain, atau mungkin terkadang kesal jika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan. Maka dari itu mungkin kita perlu mempelajari teori stoikisme yang dapat membuat kita menjadi lapang dada, bersabar, dan juga bahagia. Intinya menjalani hidup dengan ikhlas menerima apa yang telah terjadi pada diri kita.

Berikut adalah prinsip yang bisa dipelajari dari teori Stoikisme

Kendali Diri

Ada hal yang bisa kita kendalikan dan juga tidak. Sesuatu yang bisa kita kendalikan berupa kekayaan, opini atau perilaku orang lain terhadap kita, Kesehatan, dsb. Sedangkan hal yang dapat kita kendalikan adalah opini diri sendiri, motivasi, tujuan hidup, usaha, dsb.

Stoikisme beranggapan bahwa hal-hal yang dapat kita kendalikan berdampak pada kebahagiaan kita nantinya. Jadi, yang menentukan kebahagiaan adalah diri kita sendiri, berasal dari kendali kita sendiri. Jika kita menggantungan kebahagiaan kita terhadap hal yang tidak bisa kita kendalikan, maka kita tidak akan pernah menemukan kebahagiaan kita. Misal, kita terlalu memikirkan perkataan atau opini orang lain terhadap penampilan kita, maka kita tidak akan menjadi bahagia, karena yang utama dalam penampilan adalah kenyamanan diri dalam berpenampilan.

Percaya Pada Tuhan

Seseorang yang telah belajar tentang stoikisme percaya akan adanya Tuhan. Percaya bahwa Tuhan adalah diatas dari segalanya. Apapun yang kita dapatkan mau itu baik ataupun buruk itu adalah bagian dari rencana Tuhan yang ditakdirkan untuk kita. Jadi jika sesuatu hal buruk atau hal yang tidak kita inginkan terjadi pada diri kita, percaya bahwa itu adalah takdir dari Tuhan dan menurut Tuhan itu adalah yang tidak pantas untuk kita dapatkan dan akan segera digantikan dengan yang jauh lebih bermanfaat untuk kita. Yang terpenting adalah bagaimana reaksi kita terhadap apa yang terjadi pada diri kita.

Kendali Emosi

Emosi adalah salah satu yang dapat merusak rasa bahagia seseorang. Para Filsif percaya bahwa emosi negative bisa menyebabkan seseorang mengambil keputusan yang buruk dan alhasil merusak kebahagiaan. Biasanya seorang yang mempunyai prinsip Stoikisme tidak akan menghabiskan kekuatannya untuk marah berlebihan, atau sedih berlebihan, serta panik berlebihan, apapun bentuk emosi negative yang berlebihan.

Stoikisme tidak melarang seseorang tidak boleh marah kecewa, sedih atau bentuk emosi lainnya namun tetap sesuai porsinya. Jika merasa sedih atau marah ada baiknya untuk mengungkapkannya dan tidak disembunyikan. Namun setelah itu, seorang yang memegang prinsip ini dapat mengubah emosi negatif terserbut menjadi positif.

Percaya Pada Diri Sediri

Salah satu yang dapat kita pelajari dari Stoikisme adalah prinsip percaya diri sendiri. Seperti pemikiran Marcus, salah satu filsuf yaitu “Kamu memliliki kekuatan atas pikiranmu, kecuali yang di luar kendali. Jika menyadari itu, maka kamu akan mendapatkan kekuatan.” Hanya rkita yang dapat mengendalikan apapun yang kita inginkan. Seperti mengambil suatu keputusan tentang diri kita, maka kita perlu percaya pada diri sendiri bahwa apa yang kita putuskan adalah yang terbaik buat kita. Jangan mudah terpengaruh dari orang lain, seperti orang lain A kita juga ikut A begitu seterusnya. Kita mempunyai pilihan dan pemikiran berbeda dari orang lain dan percaya bahwa yang kita putuskan atau yang kita inginkan adalah yang membuat kita bahagia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *