Fakta Timnas Indonesia Gagal di Piala AFF 2024

Olahraga16 Dilihat

Harapan Timnas Indonesia untuk melangkah lebih jauh di Piala AFF 2024 harus kandas. Kekalahan menyakitkan dari Filipina pada Sabtu (21/12/2024) malam WIB mengakhiri perjuangan Skuad Garuda dengan tragis di Stadion Manahan, Solo.

Timnas Indonesia Kalah dari Filipina

Hasil 0-1 melawan Filipina di laga terakhir Grup B membuat tim besutan Shin Tae-yong gagal mencapai semifinal. Ini menjadi salah satu pencapaian terburuk Indonesia dalam sejarah turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara. Keputusan PSSI dan Shin Tae-yong untuk mengandalkan pemain muda berusia di bawah 22 tahun, yang minim pengalaman, ternyata belum mampu mengatasi keunggulan lawan yang menurunkan pemain senior.

Meski diperkuat enam pemain senior seperti Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, Hokky Caraka, Muhammad Ferarri, Rafael Struick, dan Pratama Arhan, hasil akhir tetap tidak berpihak kepada Indonesia.

Kendala dan Penyebab Timnas Indonesia Kurang Memuaskan

Nasib kurang beruntung turut mewarnai perjalanan Timnas Indonesia. Marselino Ferdinan harus menerima kartu merah saat menghadapi Laos dalam laga yang berakhir imbang 3-3. Hal serupa terjadi pada kapten tim, Muhammad Ferarri, yang menerima kartu merah di pertandingan melawan Filipina, membuat Indonesia harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-42.

Baca Juga:
Penyebab Timnas Indonesia Gagal di Piala AFF 2024
Gaya Bermain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1996, Timnas Indonesia belum pernah memenangkan Piala AFF. Prestasi terbaik hanya mencapai posisi runner-up sebanyak enam kali, yaitu pada tahun 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020.

Kesempatan untuk Pemain Muda dan Regenerasi Lebih Penting

Berbeda dari edisi sebelumnya, Timnas Indonesia kali ini banyak diperkuat pemain muda seperti Cahya Supriadi, Dony Tri Pamungkas, Raynan Hannan, Arkhan Fikri, Victor Dethan, Kadek Arel, Kakang Rudianto, dan Achmad Maulana Syarif. Meski gagal melaju ke semifinal, para pemain muda ini mendapatkan pengalaman berharga di level senior yang akan membentuk mental mereka untuk laga internasional mendatang seperti SEA Games.

Kartu Merah Muhammad Ferarri

Muhammad Ferarri menjadi salah satu pemain paling menonjol di Piala AFF 2024. Sebagai kapten tim, ia mencetak dua gol untuk Indonesia, keduanya saat melawan Laos. Sayangnya, kartu merah di laga melawan Filipina mencoreng catatan impresifnya di turnamen ini.

Laga melawan Filipina di Stadion Manahan, Solo, berakhir dengan skor tipis 0-1. Gol tunggal Filipina berasal dari tendangan penalti Bjorn Martin Kristensen di menit ke-63. Kekalahan ini memastikan Filipina dan Vietnam melangkah ke semifinal, sementara Indonesia harus puas di posisi ketiga dengan koleksi enam poin dari empat laga.

Keterbatasan Persiapan dan Jadwal yang Padat

Persiapan Timnas Indonesia terbilang singkat. PSSI baru memastikan untuk menurunkan pemain muda pada awal November, dengan target regenerasi pemain sekaligus melangkah hingga final. Namun, proses pemilihan pemain dan pemusatan latihan yang hanya berlangsung beberapa minggu tampaknya tidak cukup untuk menghadapi kompetisi sebesar ini.

Shin Tae-yong juga mengeluhkan jadwal padat selama fase grup Piala AFF 2024 yang dinilai berdampak pada kebugaran pemain. Namun, kritik ini mendapat tanggapan berbeda dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang membandingkan kondisi tersebut dengan kompetisi di Eropa yang juga memiliki jadwal padat, seperti Liga Champions.

Baca Juga:
3 Pilar Timnas Indonesia: Rafael Struick, Marselino dan Ferrari
Timnas Indonesia Sudah Membaik tapi Belum Mampu Kalahkan Vietnam

Meski gagal di Piala AFF 2024, momen ini memberikan pelajaran penting bagi Timnas Indonesia. Pemain muda yang tampil akan memiliki pengalaman lebih untuk menghadapi turnamen mendatang. Dengan evaluasi yang tepat, diharapkan Timnas Indonesia bisa lebih baik di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *