Awal tahun 2025 jadi momen penuh drama bagi sepak bola Indonesia. Ketua PSSI, Erick Thohir, memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Posisinya kemudian digantikan Patrick Kluivert. Keputusan ini langsung memicu pro-kontra, mengingat Shin dikenal sukses membawa Garuda melangkah jauh hingga Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di sisi lain, Kluivert memang punya nama besar sebagai mantan striker top Eropa, tapi rekam jejak kepelatihannya dianggap masih kalah mentereng dibandingkan Shin.
Jejak Karier Patrick Kluivert

Karier kepelatihan Kluivert cukup beragam. Ia pernah jadi pelatih penyerang di beberapa klub Belanda, lalu sempat jadi asisten Timnas Belanda. Ia juga pernah memegang Timnas Curacao, menjadi direktur olahraga PSG, hingga menjabat manajer akademi Barcelona.
Dengan pengalaman lintas level, mulai klub hingga federasi, Kluivert datang membawa warna baru bagi Timnas Indonesia.
Debut Pahit di Timnas Indonesia

Debut Kluivert bersama Timnas Indonesia memang tidak manis. Garuda dihajar Australia 1-5 pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kritik pun langsung mengalir deras, bahkan seruan “Kluivert Out” sempat ramai di media sosial.
Namun perlahan, ia membuktikan kualitasnya. Kemenangan tipis 1-0 melawan Bahrain dan China menjadi titik balik. Dua hasil positif ini membuat Indonesia melangkah ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, meski harus menelan kekalahan telak dari Jepang.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Punya Modal Bagus Jelang Kualifikasi Piala Dunia
Ole Romeny Kembali, Miliano Jadi Harapan Baru Timnas Indonesia
Fokus Menuju Putaran 4 Kualifikasi

Pada Oktober 2025 nanti, Indonesia akan menghadapi tantangan berat di Arab Saudi. Grup B mempertemukan Garuda dengan tuan rumah Arab Saudi dan Irak. Sebelum itu, tim menjalani uji coba melawan Chinese Taipei (menang 6-0) dan Lebanon (imbang 0-0).
Meski performa masih naik-turun, Kluivert tetap melihat sisi positif. Bermain di Arab Saudi dianggap menguntungkan, karena para pemain diaspora dari Eropa tidak perlu perjalanan panjang ke Asia Tenggara.
Tantangan Besar di Lini Depan dan Belakang

Sayangnya, ada kabar kurang baik. Striker Ole Romeny masih belum pulih dari cedera, sementara stok penyerang lain belum sepenuhnya meyakinkan. Hal ini membuat publik berharap Kluivert bisa menemukan racikan terbaik di lini depan.
Di sektor pertahanan, diskusi hangat juga muncul. Banyak yang menilai formasi tiga bek tengah warisan Shin Tae-yong lebih solid dibanding eksperimen baru Kluivert. Trio Jay Idzes, Rizki Ridho, dan Justin Hubner dianggap sudah teruji ketika menghadapi tim-tim Timur Tengah.
Tim Pelatih Timnas Indonesia Bertabur Nama Terkenal

Kluivert tidak bekerja sendirian. Ia membawa tim kepelatihan besar yang didominasi orang Belanda. Mulai dari asisten pelatih, pelatih fisik, analis, hingga ahli gizi, hampir semuanya berasal dari Negeri Kincir Angin.
Selain itu, PSSI juga menunjuk Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik dan Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis. Kombinasi ini diharapkan bisa membawa Timnas Indonesia tampil lebih matang.
Dengan skuad yang semakin lengkap dan dukungan dari banyak pihak, Kluivert punya PR besar untuk menjaga keseimbangan permainan. Timnas Indonesia diharapkan bisa bermain lebih pragmatis saat menghadapi Arab Saudi dan Irak, terutama karena laga digelar di luar kandang.
Baca Juga:
Dua Laga Penentu Nasib Timnas Indonesia di Ronde Empat
Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Tampil Moncer di Eropa
Perjalanan Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia masih penuh tanda tanya. Meski awalnya diragukan, ia sudah menunjukkan secercah harapan lewat kemenangan penting di kualifikasi. Tantangan berat menanti di babak berikutnya, namun dengan komposisi tim yang kian matang, asa menuju Piala Dunia 2026 tetap terbuka lebar.