Timnas Indonesia, di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert, lagi bersiap untuk dua laga krusial di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Sebanyak 32 pemain dipanggil buat menghadapi China dan Jepang. Sayangnya, Ragnar Oratmangoen harus absen karena cedera, dan ada beberapa pemain lain yang juga nggak bisa gabung karena berbagai alasan.
Banyak Pilar yang Absen, Kluivert Tak Ambil Pusing
Di dua pertandingan penting ini, skuad Garuda harus menghadapi beberapa tantangan. Dua pemain nggak bisa ikut serta, yaitu Eliano Reijnders yang harus menemani istrinya melahirkan, dan Sandy Walsh yang belum pulih dari cedera. Kedua pemain ini memang bukan pilihan utama di skuad Kluivert, tapi tentu kehadiran mereka tetap berarti.
Khusus untuk laga lawan China, Timnas Indonesia juga kehilangan dua bintangnya, Maarten Paes dan Marselino Ferdinan, karena akumulasi kartu kuning. Tapi jangan khawatir, posisi Paes di bawah mistar gawang bisa diisi Emil Audero yang baru aja dinaturalisasi. Untuk peran gelandang serang yang biasa ditempati Marselino, ada banyak opsi keren seperti Rafael Struick, Egy Maulana Vikri, Stefano Lilipaly, sampai Yakob Sayuri.
Baca Juga:
Persiapan Debut Emil Audero Jelang Timnas Indonesia vs China
Prediksi Timnas Indonesia vs China: Gameplay, Taktik, Starting XI
Analisis dan Starting XI Timnas Indonesia
Di lini belakang, Jay Idzes dari Venezia udah pasti jadi starter dan kapten tim. Untuk dua posisi pendampingnya, persaingan ketat terjadi antara Rizky Ridho, Justin Hubner, dan Mees Hilgers. Meskipun Hilgers punya pengalaman di Eropa dan Liga Belanda, performanya di FC Twente belakangan ini agak menurun, jadi menarik buat ditunggu siapa yang bakal jadi pilihan Kluivert.
Beralih ke lini tengah, kuartet Kevin Diks, Thom Haye, Joey Pelupessy, dan Calvin Verdonk diprediksi bakal jadi tulang punggung tim. Susunan ini dianggap yang paling pas buat Garuda. Kalau Diks ditarik mundur jadi bek, posisi wingback kanan bisa diisi Yakob Sayuri yang baru kembali ke timnas.
Untuk lini depan, Ole Romeny dari Oxford United diharapkan jadi mesin gol utama. Striker ini bisa didukung oleh Egy Maulana Vikri dan Rafael Struick di sisi sayap. Semoga kombinasi ini bisa jadi ancaman serius buat pertahanan lawan.
Timnas Indonesia (3-4-2-1): Emil Audero; Mees Hilgers, Jay Idzes, Justin Hubner; Kevin Diks, Thom Haye, Joey Pelupessy, Calvin Verdonk; Egy Maulana Vikri, Rafael Struick; Ole Romeny.
Duel Pemain Termahal di Kedua Tim
Jelang duel lawan China, ada fakta menarik soal nilai pasar pemain kedua tim. Total nilai pasar Timnas Indonesia jauh lebih tinggi, mencapai Rp620,09 miliar, sementara China cuma Rp209,88 miliar. Ini menunjukkan kalau pemain-pemain Indonesia, terutama yang berkarier di Eropa, punya nilai jual yang lebih tinggi.
Di daftar pemain termahal Timnas Indonesia, nama-nama dari Eropa masih mendominasi:
- Mees Hilgers (Rp112,98 miliar): Bek FC Twente ini jadi yang termahal dan andalan di lini belakang.
- Jay Idzes (Rp86,91 miliar): Kapten timnas ini terus naik daun bareng Venezia.
- Kevin Diks (Rp78,22 miliar): Tampil impresif bareng FC Copenhagen dan musim depan bakal ke Borussia Monchengladbach.
- Emil Audero (Rp55,62 miliar): Kiper yang kini bermain di Serie B bersama Palermo.
- Calvin Verdonk (Rp43,45 miliar): Bek kiri andalan NEC Nijmegen.
Sementara itu, di kubu China, nilai pasar pemain-pemainnya memang terpaut jauh:
- Serginho (Rp31,29 miliar): Penyerang naturalisasi asal Brasil ini jadi yang termahal di China.
- Zhu Chenjie (Rp15,64 miliar): Bek tengah muda yang jadi amunisi penting Shanghai Shenhua.
- Zhang Yuning (Rp14,77 miliar): Penyerang berpengalaman dari BJ Guoan.
- Wei Shihao (Rp13,91 miliar): Pemain senior yang performanya cukup oke.
- Tyias Browning (Rp13,04 miliar): Bek naturalisasi kelahiran Liverpool ini sering absen karena cedera.
Baca Juga:
Misi Pembalasan: Timnas Indonesia Siap Libas China di Kandang!
Persiapan Matang Melawan China, Ini Kekuatan Utama Timnas Indonesia
Kelemahan Timnas Indonesia yang Harus Diperbaiki
Indonesia pernah kalah 1-2 dari China di pertemuan pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekalahan ini jadi pelajaran penting.
Dua gol China saat itu terjadi karena pemain belakang Timnas Indonesia kurang konsentrasi. Gol pertama karena ada kesalahan koordinasi antara Shayne Pattynama dan Ivar Jenner, sementara gol kedua karena Zhang Yuning dibiarkan bebas tanpa pengawalan. Coach Patrick Kluivert kini punya pilihan bek yang lebih solid seperti Jay Idzes, Rizky Ridho, Justin Hubner, Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Kevin Diks. Diharapkan mereka bisa lebih fokus dan rapat.
Di laga sebelumnya, Thom Haye jadi nyawa permainan Timnas Indonesia saat masuk di babak kedua. Peran pengatur serangan nggak bisa diemban dengan baik oleh Ivar Jenner dan Nathan Tjoe-A-On. Sekarang, dengan Joey Pelupessy di lini tengah menemani Thom Haye, diharapkan daya gedor Timnas Indonesia bisa lebih hidup.
Masalah klasik lini serang yang kurang greget juga jadi sorotan. Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen tampil inkonsisten di pertemuan pertama. Tapi kini ada Ole Romeny, mesin gol baru yang selalu bikin gol di dua laga terakhir, termasuk penentu kemenangan lawan Bahrain. Kehadiran Romeny diharapkan bisa jadi solusi tumpulnya lini depan.
Baca Juga:
Prediksi Timnas Indonesia vs China: Formasi dan Taktik Permainan
Strategi Timnas Indonesia vs China: Agresif, Cepat, dan Mematikan
Pertandingan melawan China ini bakal jadi penentu nasib Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan skuad yang lebih kuat dan belajar dari kesalahan sebelumnya, semoga Garuda bisa tampil maksimal dan meraih hasil yang diinginkan!
