Perjalanan Timnas Indonesia di Ronde 3: STY, Kluivert, Hilgers

Olahraga1 Dilihat

Perjalanan Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia akhirnya kelar. Meski jadi debut Skuad Garuda di fase ini, kita berhasil melaju sampai ke babak keempat, lho! Tentunya ini jadi catatan impresif yang patut diapresiasi.

Timnas kita finish di posisi keempat Grup C dengan koleksi 12 poin. Selama petualangan ini, sembilan gol berhasil disarangkan ke gawang lawan, tapi sayangnya kita juga kebobolan 20 gol. Ada yang menarik nih, selama babak ketiga ini, Timnas Indonesia ditangani oleh dua pelatih yang berbeda. Siapa saja? Yuk, simak!

Statistik Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert di Ronde Ketiga

Perjalanan Timnas Indonesia di Ronde 3: STY, Kluivert, Hilgers

Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan, adalah sosok yang membawa Timnas Indonesia lolos ke babak ketiga. Di bawah arahannya, Timnas mencatatkan enam poin dari enam pertandingan awal, dengan rincian satu kemenangan, tiga hasil imbang, dan dua kekalahan. Kita berhasil mencetak enam gol dan kebobolan sembilan kali. Kemenangan tunggal itu tercipta saat melawan Arab Saudi, dan Shin Tae-yong juga sukses menahan imbang dua raksasa Asia, Australia dan Arab Saudi, di awal-awal. Sayangnya, kebersamaan STY dengan Timnas berakhir pada Januari 2025.

Kemudian, Patrick Kluivert datang sebagai pengganti di bulan yang sama. Kalau dilihat dari catatan poin, Kluivert sebenarnya punya rekor yang lebih oke, meskipun sama-sama mengumpulkan enam poin. Ia berhasil meraih enam poin dalam empat pertandingan saja. Tapi perlu dicatat, semua kemenangan ini diraih saat bermain di kandang sendiri. Ketika harus berlaga di kandang lawan dan menghadapi tim yang kualitasnya di atas, Kluivert belum bisa berbuat banyak. Timnas kita selalu kalah di laga tandang dan seringkali kesulitan keluar dari tekanan. Totalnya, Timnas Indonesia kebobolan 11 gol di bawah Kluivert, termasuk saat dibantai Jepang 0-6 dan parahnya lagi, kita bahkan gak bisa melesatkan satu pun tembakan ke gawang Jepang di laga itu.

Baca Juga:
Kabar Terbaru Emil Audero dan Pandangan Hilgers Tentang Timnas
Update Pemain Timnas Indonesia: Ada yang Mentereng dan Nganggur

Pemain Andalan yang Mulai Terlupakan

Perjalanan Timnas Indonesia di Ronde 3: STY, Kluivert, Hilgers

Seiring datangnya Patrick Kluivert, beberapa pemain yang sebelumnya jadi andalan Shin Tae-yong kini harus merelakan tempatnya di skuad inti. Padahal, dulu mereka tetap dipercaya STY walau mungkin jarang main di klub. Hadirnya pemain naturalisasi baru juga jadi faktor lain yang bikin persaingan makin ketat.

  • Jordi Amat: Bek tengah naturalisasi ini sempat jadi andalan di jantung pertahanan Timnas di era Shin Tae-yong. Tapi perlahan, ia mulai kehilangan tempat dan terakhir kali bermain saat melawan Jepang pada November 2024. Sejak Kluivert melatih, Jordi kalah saing dengan bek muda seperti Jay Idzes dan Justin Hubner.
  • Pratama Arhan: Si “pemain kesayangan” STY ini rutin jadi bek kiri andalan. Namun, posisinya mulai tergeser saat Calvin Verdonk datang. Di era Kluivert, Arhan bahkan tidak pernah masuk skuad dalam empat laga terakhir, meskipun tetap dipanggil.
  • Asnawi Mangkualam: Kapten Timnas di awal era STY ini juga harus gigit jari. Persaingan di posisi wingback kanan makin sengit dengan hadirnya Kevin Diks yang jadi andalan Kluivert.
  • Rafael Struick: Penyerang yang selalu jadi starter di era STY ini, meskipun ketajamannya kadang dipertanyakan, juga mulai terpinggirkan. Setelah sempat main satu babak melawan Australia di awal kepemimpinan Kluivert, Struick kesulitan menggeser Ole Romeny yang kini jadi andalan baru di lini depan.
  • Nathan Tjoe-A-On: Sejak jadi WNI, Nathan langsung jadi andalan STY karena kemampuannya bermain di berbagai posisi. Sayangnya, setelah sempat bermain melawan Australia pada Maret 2025, ia tak lagi mendapat kesempatan di bawah asuhan Kluivert.

Statistik Mees Hilgers di Timnas Indonesia

Perjalanan Timnas Indonesia di Ronde 3: STY, Kluivert, Hilgers

Mees Hilgers, bek berlabel “pemain keturunan grade A” ini, dinaturalisasi pada Oktober 2024. Namun, kualitasnya sebagai bek klub papan atas Eredivisie belum sepenuhnya terlihat. Dari delapan pertandingan Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Hilgers hanya tampil di empat laga. Debutnya cukup menjanjikan saat imbang 2-2 melawan Bahrain, bahkan menyumbang assist. Namun, di laga-laga selanjutnya, performanya naik turun dan ia sempat absen karena cedera. Tetapi, pertandingan terbaru saat Timnas Indonesia bertandang ke Jepang, kualitas Hilgers terlihat jauh lebih baik daripada Idzes maupun Hubner. Mees Hilgers aktif memotong serangan dari jepang dan sering melakukan overlapping untuk memberi umpan kepada lini serang, sedangkan Hubner dan Idzes hanya menunggu dan membuat Jepang leluasa mengalirkan bola di lini pertahanan indonesia.

Babak Keempat Menanti, Timnas Indonesia Serasa Main di Kandang

Perjalanan Timnas Indonesia di Ronde 3: STY, Kluivert, Hilgers

Timnas Indonesia sekarang bersiap untuk menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan digelar Oktober mendatang. AFC sudah menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah play-off putaran keempat ini, yang akan dibagi menjadi dua grup berisi masing-masing tiga tim. Enam negara yang lolos adalah Indonesia, Qatar, Arab Saudi, Oman, UEA, dan Irak.

Penunjukan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah sempat jadi perdebatan dan menuai protes dari negara peserta lain. Banyak yang berharap pertandingan digelar di tempat netral karena dinilai menguntungkan tuan rumah. Tapi AFC tetap pada keputusannya.

Baca Juga:
Nasib Pemain Timnas Indonesia di Klub: Hilgers, Paes, Walsh
Shin Tae-yong Segera Comeback Jadi Pelatih, Kemana Destinasinya?

Buat Timnas Indonesia, sebenarnya sih gak terlalu masalah mau main di mana aja. Ada ribuan WNI di sana yang siap membanjiri stadion dengan dukungan penuh! Di Qatar ada sekitar 37 ribu WNI, dan di Arab Saudi jumlahnya jauh lebih banyak, kurang lebih 857 ribu WNI. Belum lagi WNI dari negara sekitar. Koordinasi komunitas suporter Timnas Indonesia di luar negeri juga sudah sangat solid. Kekhawatiran utama mungkin lebih ke faktor nonteknis dan fairplay saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *