Baek In-Je House: Hanok Terbaik di Bukchon Village, Seoul

Travel11 Dilihat
Spread the love

Ketika berkeliling di negeri ginseng, Baek In-Je House, rumah tradisional Korea, menjadi magnet wisata menarik di Bukchon Hanok Village, Jongno, Seoul, Korea Selatan. Menurut Museum Sejarah Seoul, sekitar 33 persen pengunjung situs tersebut tahun lalu berasal dari luar Korea.

Baca Juga: Sepak Bola, Seni, dan Kuliner Terbaik di Madrid

Baek In-Je House

Salah satu hanok yang paling menonjol di Bukchon Hanok Village adalah Baek In-Je House. Keistimewaan rumah ini tidak hanya terletak pada skala dan signifikansi arsitekturnya yang unik, tetapi juga dalam sejarah yang menyertainya. Dibangun pada masa kolonial Jepang, rumah ini menjadi kediaman Baek In-je, seorang dokter pendiri Rumah Sakit Inje University Seoul Paik. Sayangnya, Baek diculik ke Korea Utara selama Perang Korea dan hingga kini masih belum ditemukan.

Transformasi Menjadi Objek Wisata Bersejarah

Setelah perang, keluarga Baek yang berduka terus tinggal di rumah tersebut hingga tahun 2009, ketika pemerintah Metropolitan Seoul mengambil alih kepemilikan hanok. Baek In-Je House transformasi menjadi objek wisata bersejarah dan ruang budaya dinamis sejak 2015, mengundang masyarakat menikmati keindahan rumah tradisional Korea.

Eksplorasi Keunikan Baek In-Je House

Baek In-Je House, diperkenalkan pada Pameran Gyeongseong tahun 1907, mempertahankan keindahan hanok tradisional sambil menggabungkan tren modern pada masanya. Dibangun dengan kayu pinus hitam, rumah ini menjadi ikon dengan dua lantai, suatu ciri khas yang jarang ditemukan pada hanok tradisional dari era Joseon.

Strukturnya mencakup ruang tengah dengan pemandangan desa yang indah, kamar tidur yang luas, taman yang memikat, dan bangunan tambahan. Koridor menghubungkan Sarangchae dan Anchae, dimana Sarangchae untuk laki-laki dan tamu, sementara Anchae diperuntukkan bagi perempuan dalam rumah tangga.

Daya Tarik Unik

Baek In-Je House menawarkan daya tarik khusus melalui penggabungan koridor Jepang dan ruang tatami, menampilkan alas lantai ikonik dari tradisi Jepang. Penggunaan batu bata merah yang strategis dan jendela melimpah menjadi ciri khas lainnya yang menambah pesona rumah ini.

Mengakses Bukchon Hanok Village

Bukchon Hanok Village dapat dikunjungi mulai jam 9 pagi sampai jam 6 sore pada hari kerja, kecuali hari Senin, kecuali hari libur. Meskipun sebagian besar kawasan ini dihuni oleh penduduk, terdapat pembatasan bagi pengunjung yang ingin mengakses interior rumah-rumah tersebut.

Baca Juga: Cappadocia: Akses Terbaik, Bandara Baru di Kayseri

Pejabat menyatakan, daya tarik Baek In-Je House terletak pada suasana unik yang sempurna bersatu dengan halaman Sarangchae, menarik wisatawan asing. Untuk memudahkan pengunjung, Museum Sejarah Seoul menyediakan layanan informasi dalam bahasa Inggris dengan staf di lokasi. Program komentar juga tersedia dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang, memastikan pengalaman yang lebih mendalam bagi para wisatawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *